Kabar buruk kembali datang dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri. Kali ini, PT Asia Pacific Fibers Tbk (Asia Pacific) menyatakan menutup sementara pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat mulai hari ini, Jumat (26/11/2024).
Dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 31 Oktober 2024 di situs resmi BEI, Sekretaris Perusahaan Asias Pacific Tunaryo mengatakan, penghentian pabrik yang eksis selama tiga dekade ini akan mengakibatkan koreksi pendapatan penjualan tahunan Perseroan hingga 52%.
“Perseroan akan mempertahankan kelangsungan usahanya melalui operasional terbatas divisi Benang Filamen di Kendal, Jawa Tengah untuk melayani permintaan esensial pelanggan tertentu,” katanya, dikutip Jumat (26/11/2024).
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menjelaskan, perusahaan ini pernah berjaya dengan memiliki sekitar 4.000-an pekerja.
Namun, kemudian perlahan perusahaan melakukan efisiensi dengan pengurangan pekerja alias pemutusan hubungan kerja (PHK). Puncaknya, PHK dilakukan paling banyak sejak tahun 2023, hingga kuartal II tahun 2024 ini.
“Mereka sudah melakukan PHK, terutama sejak tahun 2023. Total 1.200 orang pekerja. Itu total habis pekerjanya. Tapi, pabrik tetap beroperasi, pekerjanya dibayar harian. Nah dengan pengumuman kemarin, ini total tidak berproduksi lagi,” kata Redma kepada CNBC Indonesia, Jumat (1/11/2024).
“Penyebabnya sama dengan hampir semua pabrik tekstil yang sudah tutup atau melakukan PHK-PHK. Penurunan permintaan yang dipicu lonjakan impor. Pabrik di Karawang ini sekitar 5% ekspor, sisanya lokal. Dia memproduksi polimer dan chip fiber. Nah, chip fiber ini dipasok ke pabrik yang di Kaliwungu untuk diproduksi jadi filamen,” paparnya.
Pabrik Kaliwungu, lanjut dia, memasok sekitar 20% produksinya ke pasar ekspor. Sisanya, untuk lokal.