Bitcoin Melesat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Proyeksi Cuannya

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pasar kripto mengalami penguatan signifikan setelah The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,50%. Bitcoin berhasil menembus level $83.000 atau sekitar Rp1,37 miliar pada perdagangan hari ini.

Bitcoin bahkan sempat diperdagangkan di area $87.000. Sementara itu, Ethereum kembali ke $2.000 setelah dua pekan berfluktuasi di kisaran $1.800-$1.900.

Keputusan The Fed yang diumumkan pada dini hari waktu Indonesia (20/3/2025) hal ini disambut positif oleh investor kripto. Sikap hati-hati namun optimis dari The Fed memberikan sinyal kelegaan bagi pasar dan mendorong peningkatan kepercayaan diri investor.

Selain mempertahankan suku bunga, The Fed juga menegaskan proyeksi dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025. Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, bahwa inflasi akibat tarif kemungkinan hanya sementara turut meredakan kekhawatiran pasar.

Menanggapi kondisi ini, Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa optimisme investor telah mendorong reaksi positif terhadap kripto sebagai aset berisiko. Namun, reli Bitcoin selanjutnya masih bergantung pada bagaimana pasar memandang risiko inflasi yang masih membayangi.

“Namun, penurunan suku bunga yang tertunda dan volatilitas yang didorong oleh tarif, tetap dapat menekan pasar kripto khususnya dalam jangka pendek. Korelasi Bitcoin dengan saham AS yang cukup tinggi saat ini masih menjadi perhatian investor akan posisi Bitcoin sebagaiĀ inflation hedge, namun narasi aset kripto tersebut sebagai emas digital berpotensi menguat jika inflasi ternyata naik signifikan, yang mungkin akan membuat korelasinya sedikit menurun,” ungkap Fahmi tertulis, dikutip Kamis, (20/3/2025).

Dengan demikian, Bitcoin, altcoin, dan saham AS dalam portofolio investasi diproyeksikan masih cukup ideal guna membuat portofolio lebih seimbang
khususnya bagi investor yang mengadopsi strategi diversifikasi di instrumen berisiko tinggi.

Situasi yang ada saat ini juga dapat berpotensi kembali meningkatkan antusiasme investor institusi terhadap Bitcoin dan Ethereum. Hal ini diperkuat akan kenungkinan diluncurkannya ETF spot aset kripto lain seperti Solana menjelang akhir tahun ini turut berpotensi memperkuat narasi altcoin.

Togel Macau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*