Putra Mahkota Arab Saudi Suntik Rp162 T ke Danantara, Bidik Proyek Ini

Putra Mahkota Arab, Perusahaan energi asal Arab Saudi menyuntikan dana sebesar Rp 10 miliar atau sekitar Rp 162 triliun – kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), untuk pengembangan beberapa proyek energi bersih. Ini merupakan salah satu hasil dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada 1- 3 Juli yang lalu, menemui Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS).

Putra Mahkota Arab

Putra Mahkota Arab Saudi Suntik Rp162 T ke Danantara, Bidik Proyek IniDari keterangan sebelumnya, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri (PM) Mohammed bin Salman menandatangani sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman antara pelaku usaha kedua negara dengan nilai mencapai US$ 27 miliar atau setara Rp437,8 triliun, di antaranya di bidang energi bersih dan ekonomi digital.

Putra Mahkota Arab Saudi Suntik Rp162 T ke Danantara, Bidik Proyek Ini

Pendahuluan

Pada awal Juli 2025, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan ACWA Power—perusahaan asal Arab Saudi yang fokus di desalinasi air dan pengembangan hidrogen hijau. Dalam MoU ini, Putra Mahkota Arab Saudi memberikan pendanaan sebesar USD 10 miliar (sekitar Rp 162 triliun) untuk mendukung proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia .

Latar Belakang Danantara

Apa itu Danantara?

Danantara merupakan sovereign wealth fund (SWF) kedua Indonesia, berdiri sejak 24 Februari 2025, dengan target awal pendanaan sebesar USD 20 miliar (± Rp 320 triliun) . Dana ini dikelola melalui gabungan aset-aset BUMN besar seperti Bank Mandiri, Pertamina, PLN, hingga Telkom . Danantara didesain mengadopsi model investasi komersial ala Temasek (Singapura) dan Khazanah (Malaysia) .

Visi & Misi

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke target 8% melalui investasi strategis .

  • Mempercepat transisi energi dengan dukungan teknologi dan modal asing .

  • Memberdayakan tenaga kerja dan mendorong investasi sosial inklusif .

Detail Kerja Sama: Proyek Prioritas Rp 162 T

Energi Terbarukan & Turbin Gas Siklis Gabungan

Dana USD 10 miliar akan digunakan untuk mendukung proyek PLTS dan turbin gas siklis gabungan. Ini menjadi bagian dari target Indonesia mencapai 34% bauran EBT pada 2034 dan 87% pada 2060 .

 Hidrogen Hijau

ACWA Power adalah pionir teknologi hidrogen hijau. Melalui kolaborasi, Danantara akan mengakses keahlian dalam mengembangkan proyek skala besar terkait hidrogen—komoditas masa depan untuk transportasi dan industri .

Desalinasi Air

Peran ACWA dalam desalinasi air menjadi kunci untuk menciptakan solusi terpadu: menyediakan energi dan air bersih, terutama di wilayah pesisir Indonesia .

Pendanaan Proyek

Skema pendanaan disusun melalui penerbitan kredit senilai USD 10 miliar dengan penarikan awal USD 3 miliar dari fasilitas pinjaman bersama lima bank internasional seperti DBS, HSBC, Natixis, Standard Chartered, dan UOB . Pinjaman ini tanpa jaminan negara dan dengan biaya bunga layaknya surat utang pemerintah Indonesia.

Manfaat Strategis

Target Energi Nasional

Investasi ini akan mendorong realisasi target bauran EBT 34% pada 2034 dan 87% pada 2060, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan .

Transfer Teknologi & Kapasitas SDM

Kolaborasi ini juga melibatkan transfer keahlian teknis, sehingga dapat memperkuat kompetensi lokal dalam pengelolaan energi bersih .

Daya Tarik Investasi Asing

Dengan investasi skala besar dan jaminan tata kelola profesional ala SWF global, Danantara makin menarik minat investor internasional .

Penguatan Hubungan Diplomatik RI–Saudi

Kesepakatan ini memperkuat kerjasama bilateral di sektor ekonomi, khususnya energi, sekaligus mendorong lebih banyak deal senilai USD 27 miliar selama kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi .

Potensi Risiko & Tantangan

Isu Transparansi & Akuntabilitas

Meskipun Danantara dibentuk untuk diaudit seperti perusahaan publik, beberapa pihak khawatir pengawasan langsung oleh BPK, KPK atau DPR baru dapat dilakukan atas permintaan saja . Skeptisisme ini kerap disandingkan dengan kasus 1MDB yang melibatkan Malaysia.

Konsentrasi Investasi

Menampung banyak Aset BUMN dan dana besar dalam satu entitas dapat menimbulkan risiko fiskal maupun operasional (too-big-to-fail), sebagaimana disinggung dalam diskusi ekonomi dan reddit .

 Kerentanan Market & Politik

Konsolidasi BUMN, divergensi dana dari APBN (seperti tunjangan sosial), serta intervensi politik dapat menciptakan ketidakpastian di pasar .

Data & Fakta Utama (Tabel Ringkas)

Aspek Detail
Besaran Investasi USD 10 miliar (~Rp 162 triliun)
Perusahaan Saudi ACWA Power – desalinasi & hidrogen hijau terkemuka
Proyek Prioritas PLTS, gas siklis gabungan, hidrogen hijau, desalinasi air
Institusi Pemberi Pinjaman DBS, HSBC, Natixis, Standard Chartered, UOB
Target Bauran EBT 34% (2034), 87% (2060)
Pendekatan SWF Model komersial & profesional ala Temasek
Tantangan Transparansi, konsentrasi modal, risiko politik/fiskal

Contoh dan Dukungan Data

  • ACWA Power memiliki portofolio terbesar di dunia dalam desalinasi air (~$107,5 miliar) dengan kapasitas hingga 78,9 GW .

  • Penandatanganan MoU dilakukan di Jeddah pada 2 Juli 2025, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Arab Saudi.

  • Selain investasinya di Danantara, ACWA juga menjalankan MoU senilai USD 27 miliar sepanjang kunjungan RI–Saudi .

Kesimpulan

Investasi USD 10 miliar (±Rp 162 T) dari ACWA Power dan Putra Mahkota Arab Saudi ke Danantara mencerminkan langkah proaktif Indonesia dalam transisi energi hijau dan penguatan kerja sama global. Pendanaan ini akan mempercepat proyek PLTS, gas siklis, hidrogen hijau, dan desalinasi air yang strategis. Namun, realisasi manfaat optimal memerlukan tata kelola yang transparan, manajemen risiko fiskal, serta perlindungan kuat terhadap intervensi politik.

https://wikiweb.co.in/

https://tegobe.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*